Selasa, 14 Mei 2013

FF - PARDON ME!


\FF/Pardon Me!/Kartika Amelia/???/Part\

Cast :
1.      Kim jong woon
2.      Jung NaNa (you)
3.      Kim Ha Neul
4.      Kim Jo Seon

Assalamu’alaikum! FF datang~......>< ini FF terbaru Tika J baru FF yang ke3 sih, tapi mudah2an bisa menghibur readers J kali ini Tika lagi nyoba bikin FF sad ending. Ga tau juga kalo ntar jadinya gaje(?)
Okelah. Daripada berbelit-belit mending langsung baca aja deh ya, kritik dan saran teman-teman selalu Tika harapkan dan terima. Maaf kalo cerita FF ini kurang sedih dan typo bertebaran dimana2.

#Hari ini adalah hari bahagiamu. Bukan hanya untuk dirimu, tapi juga bagi suamimu Kim Jong Woon. Selama satu tahun membina rumah tangga, akhirnya suara tangisan bayi hadir ditengah-tengah keluarga kalian. Kim Ha Neul, putri pertama kalian lahir dengan selamat.

@rumah sakit
jongwoon: “ cantik sekali dia. Sangat mirip dengan ibunya.”puji jongwoon.
nana: “dia juga mirip denganmu oppa, lihatlah matanya.”jawabmu.
jongwoon: “semoga kelak dia akan menjadi gadis yang baik seperti eommanya dan pintar seperti appanya.”
Nana: “amin.”

( 10 BULAN KEMUDIAN)

@rumahmu
Nana: “oppa..tolong bersihkan halaman depan ya. Aku sangat lelah. Semalam haneul rewel dan aku tak bisa tidur.”
Jongwoon: “ne chagi~ kau beristirahatlah selagi haneul sedang tidur. Selama aku libur bekerja, aku akan siap membantu pekerjaanmu.”
Nana: “jeongmal ? gamsa oppa, maaf merepotkanmu.”
Jongwoon :” tidak. Ini sama sekali tidak merepotkanku. Tenang saja chagi.”

@kamarmu (nana poov)
Ya Tuhan betapa beruntungnya aku memiliki seorang suami sebaik dan setampan jongwoon oppa. Apa dia juga merasakan apa yang kurasakan? Huh..semoga ini semua tak pernah berakhir. Haneul, jadilah anak yang baik. Buatlah orang tuamu ini bangga kelak (sambil membelai kepala haneul).

@halaman depan(jongwoon poov)
Bahagianya diriku memiliki istri baik dan cantik seperti nana. 10 bulan yang lalu dia telah melahirkan seorang putri kecil kami. Aku tahu, pasti saat ini dia sangat lelah mengurus haneul. Aku akan berusaha membuatnya bahagia. Selamanya.

( 1 TAHUN KEMUDIAN)

@rumahmu
Haneul :”appa..”
Nana :”apa? Barusan haneul bicara?”
Haneul :”appa..”
Nana :”tidak salah lagi. Haneul memanggil appanya. Oppa! Kemarilah! Lihat anak kita.”
Jongwoon :”ada apa? Haneul kenapa?”
Nana :”dengarlah, haneul sudah mulai berbicara. Tadi dia memanggilmu ‘appa’.”
Jongwoon :”jinjja? Benarkah putri appa sudah bisa bicara? Hmm..(menggendong haneul).”
Haneul :”appa..”
Jongwoon :”wah. Haneul benar2 sudah mulai berbicara. Pintarnya anak appa.”
Nana :” anak eomma juga dong.”
Haneul :”eom..ma..”
Nana :”wah dia juga bisa memanggilku ‘eomma’.”
Haneul :”kim..chi..”
Nana :”ha? Apa?”
Jongwoon :”sepertinya haneul lapar.. barusan dia bilang kimchi kan?”
Haneul :”hihihihi..”
Nana & Jongwoon :” aisshhh.. kenapa malah tertawa. Hahaha.”

#waktu terus berjalan. Kini haneul telah berusia 2 tahun. Pertumbuhannya sangat pesat. Kalian (nana & jongwoon) pun sangat menyayangi haneul. Kalian selalu rela menghabiskan waktu hanya untuk haneul. Jongwoon, ditengah pekerjaannya sebagai direktur di perusahaan neneknya dia selalu menyempatkan diri untuk mengajak haneul dan nana berlibur di berbagai tempat. Hingga suatu hari nenek jongwoon meninggal dan seluruh perusahaan diambil alih serta di kuasai oleh musuh jongwoon. Dia adalah kim jo seon,  sepupu jongwoon  yang sejak lama mengincar harta neneknya. Jo seon juga memiliki dendam yang sangat besar terhadap jongwoon karena menurut jo seon, jongwoon telah merebut nana darinya. Padahal nana sama sekali tidak mencintai jo seon. Kini jongwoon kehilangan pekerjaan. Keluarganya yang semula tentram, damai dan bahagia mendadak berubah 360o. Nana yang awalnya memiliki sebuah butik kini terpaksa harus menutup butiknya. Penyebabnya adalah jo seon yang menyebar berita buruk tentang haneul. Fitnah itu menyebar hingga ke seluruh kota sehingga haneul menyerah dan menutup butiknya.

@kantor jongwoon
Jongwoon :”apa apaan ini? Setelah nenek meninggal semua aset, rumah dan perusahaan jatuh ketangan jo seon?”
Pengacara :”benar pak. Sekarang semua ini telah sah menjadi milik kim jo seon.”
Jongwoon :”bagaimana ini bisa terjadi? Sebelum nenek sakit dan meninggal, beliau telah memutuskan untuk membagi seluruh hartanya untuk aku dan jo seon. Ini surat wasiatnya(memberikan surat wasiat kpd pengacara).”
Pengacara :”(membaca surat wasiat) maaf pak, tapi surat ini sudah tidak berlaku lagi. Surat yang baru sekarang berada di kim jo seon.”

(jongwook poov)
Sudah kuduga. Fitnah tentang butik haneul pasti ulah jo seon. Kini dia membalas dan memenangkan segalanya. Apa yang harus kulakukan? Dia menjebakku.

@rumah jo seon
Jongwoon :”jo seon! Keluarlah!”
Jo seon :”(buka pintu) eoh, kau rupanya. Bagaimana kabarmu? Apa kau sudah keluar dari rumahmu? Sudah dapat pekerjaan baru eoh?”
Jongwoon :”kau benar2 ...aissshhhh!! apa maumu? Kenapa kau lakukan ini semua? Dasar manusia tak punya hati!”
Jo seon :”aku tidak ingin apapun. Aku hanya ingin nana. Tapi kau merebutnya dariku. Maka rasakan pembalasanku!”
Jongwoon :”apa kau bilang? Nana? Dasar kau!”
Jo seon :”dulu kan sudah kubilang kalau suatu saat nanti aku akan menghancurkan keluargamu. Kau lupa?”
Jongwoon :”aku mengingatnya! Tunggu pembalasanku. Aku akan merebut semuanya kembali!”
Jo seon :”apa kau bisa? Sekarang nana juga kehilangan pekerjaannya. Jadi mana mungkin kau bisa membalasku? Impossible!”
Jongwoon :”jadi, fitnah itu kau yang menyebabkannya?!”
Jo seon :”kalau bukan aku, siapa lagi eoh?”

@rumahmu
(jongwoon pulang dengan sedih. Ia tak berani menceritakan kejadian di kantor tadi kpd nana)
Nana :”oppa sudah pulang.”(membawakan tas jongwoon dan melepaskan dasinya)
Jongwoon :”iya..mana haneul?”
Nana :”dia sudah tidur oppa. Oppa mau makan apa? Biar kubuatkan sekarang.”
Jongwoon :”tidak usah. Oppa sudah makan tadi.”
Nana :”oh..baiklah kalau begitu. Sekarang mandilah dulu lalu beristirahatlah oppa.”
Jongwoon :” nana, ada suatu hal yang harus kuceritakan kepadamu.”
Nana :”ada apa oppa?”
Jongwoon :”emm.. besok lusa kita harus pindah dari rumah ini. Sekarang oppa tidak memiliki pekejaan lagi. Jo seon telah menghancurkan segalanya.”
Nana :”mwo? Maksud oppa apa? Kenapa harus pindah? Lalu pekerjaanmu?”
Jongwoon :”jo seon telah merebut semua harta keluarga kita. Butikmu, yang menyebarkan berita buruk itu adalah jo seon.”
Nana :”astaga. Jo seon benar2 membalaskan dendamnya. Dia benar2 jahat.”(menangis)
Jongwoon :”bersabarlah chagi, disaat seperti ini aku tidak mungkin balik menyerangnya. Kita tunggu saat yang pas untuk membalasnya.”(memeluk Nana)
Nana :”bagaimana dengan haneul?”
Jongwoon :” jangan buat haneul merasakan semua ini.”

(PAGI HARI)

Nana :”kita akan pindah kemana oppa?”
Jongwoon :”aku sudah memilih rumah yang pas untuk keluarga kecil kita. Tidak jauh dari sini. Meskipun tidak sebesar dan semewah rumah ini, tapi rumah itu pasti nyaman untuk kita tempati,  kita harus menerimanya.”
Nana :”baik oppa. Yang penting keluarga kita bisa hidup tenang disana dan haneul bisa tumbuh dengan baik.”

@rumah baru
Nana :”wah, sepertinya kita harus melakukan kerja bakti hari ini. Lihathah rumah ini sangat kotor.”
Jongwoon :”siap! Aku akan membantu apapun yang kau perlukan.”
Nana :”oiya..oppa sudah mendapatkan pekerjaan?”
Jongwoon :”belum. Besok oppa akan mencoba mengikuti audisi di SMent. Kau tahu kan kalau suara oppa ini sangat indah seperti malaikat.haha..”
Nana :”iya iya..suara oppa bagus. Semoga oppa bisa lolos ya.”
=SKIP=
Jongwoon :”nana,haneul,, appa pulang.”
Nana :”oppa.. bagaimana audisinya?”
Jongwoon :”oppa diterima chagi. Tapi bukan sebagai penyanyi.”
Nana :”lalu apa?”
Jongwoon :”oppa menjadi staff karena saat ini sedang banyak dibutuhkan. Tidak masalah kan?”
Nana :”oh..syukurlah kalau begitu. Tidak apa2 oppa. Ini sudah sangat baik.”

#keluargamu pun mulai menjalani kehidupan sederhana. Nana hanya bertugas menjaga, merawat haneul dan membersihkan rumah. Tapi baru beberapa bulan tinggal di rumah itu, kejadian2 aneh mulai nampak kembali.

(BEBERAPA BULAN KEMUDIAN)

@rumahmu(nana poov)
Tidak biasanya jam segini jongwoon oppa belum pulang. Mungkin ada pekerjaan mendadak. Tapi badan haneul semakin panas. Demamnya tak turun2. Bagaimana ini? Aku harus kerumah sakit sekarang. Jika aku menunggu sampai jongwoon oppa pulang  pasti akan lama. Kasihan haneul.

@kantor SM(jongwoon poov)
Aduh.. kenapa showcasenya belum selesai juga. Biasanya tidak sampai jam segini. Pasti nana dan haneul sudah menungguku dari tadi. Tunggulah sebentar lagi, pasti acaranya akan cepat selesai.
=SKIP=

@rumah sakit
Nana : (menggendong haneul)”chagiyaa..bertahanlah..kita sudah dirumah sakit. Sebentar lagi dokter akan memeriksamu.”
Suster : (memanggil pasien selanjutnya)”nona kim haneul..”
Nana : (masuk ke ruang dokter).
Dokter :”apa anda ibunya?”
Nana :”iya dok, saya ibunya kim haneul. Anak saya sakit apa dok?”
Dokter :”emm.hanya demam biasa. Cukup belikan obatnya di apotek.”
Nana :”baik dok. Terimakasih.”
(perjalanan pulang~~)
Nana :”syukurlah nak, kamu hanya demam biasa. Setelah sampai di rumah minumlah obat ini. Pasti besok pagi akan sembuh.”

#di tengah2 perjalanan tiba2 seseorang membekapmu dari belakang dan merebut haneul dari gendonganmu. Kamu telah berusaha merebut haneul kembali, tapi sia2. Tenaga penculik itu yang sepertinya seorang laki2 lebih besar darimu. Kamu pun terjatuh dan pingsan. Kamu hanya bisa mendengar suara tangisan haneul yang sangat memilukan hati, kedengarannya seperti meronta meminta pertolongan. Semakin jauh suara haneul semakin menghilang dan kamu pun makin tak sadarkan diri dengan obat haneul yang masih tergenggam ditanganmu.
=SKIP=
(PAGI HARI)

Jongwoon :”chagi..kau sudah bangun? Apa yang terjadi denganmu? Tadi malam oppa melihatmu tertidur di jalan depan. Mana haneul? Apa terjadi sesuatu dengan kalian?”
Nana :”oppa..jeongmal mianheyo oppa.. tadi malam setelah membawa haneul ke rumah sakit, aku diserang orang tak dikenal dan orang itu menculik haneul. Maafkan aku yang ceroboh ini oppa.”(menangis)
Jongwoon :”mwo? Bagaimana itu bisa terjadi? Kau ini benar2..aisshh.. aku akan mencari Haneul!”(lari keluar rumah)
Nana :”oppaa...”(menangis)(mengejar Jongwoon)

@di depan gang rumahmu
#banyak orang berkerumun di pinggir jalan. Kau dan Jongwoon pun penasaran dan langsung menuju kerumunan orang itu.
Jongwoon :”permisi..ada apa ya?”
Orang :”oh..ini ada mayat anak kecil tergeletak disini. Kami tidak berani menyentuhnya. Sekarang kami sedang menunggu ambulance dan polisi datang kesini.”
Jongwoon :”apa?mayat anak kecil?”
Orang :”iya.sepertinya dia baru meninggal tadi malam.”
Jongwoon : (buru2 melihat mayat itu dan ketika ia melihatnya seketika air mata menetes dari pipinya) “apa ini tidak salah? Aku pasti hanya bermimpi?”(ucap Jongwoon dalam hati)
Nana :”oppa..apa yang kau lihat? Benda apa itu?”(berteriak dari jauh)
Jongwoon : (berkata kepada orang tadi) “pak..anak ini adalah putriku. Tolong bawa istriku pergi dari sini, aku yang akan mengurus semua ini.”
Orang : (kaget) “apa? Benarkah? Mana istri anda?”
Jongwoon :”iya ini benar. Aku mencoba tenang agar istriku tidak cemas, itu dia yang memakai baju putih di belakang orang itu, rambutnya di ikat tinggi.”(menunjukmu diam2)
Orang :”astaga..baiklah aku dan istriku akan membantumu. Tunggulah sebentar lagi ambulance dan polisi akan datang.”
Jongwoon :”terimakasih.”
==SKIP==

@rumah sakit
Jongwoon :”haneul....apa yang terjadi denganmu nak? Siapa yang berani melakukan ini?”(menangis dan memeluk mayat haneul)
Polisi (Ryeowook)/teman Jongwoon:”maaf Jongwoon-ssi..sepertinya ada seseorang yang mencoba membunuh haneul semalam. Aku menemukan ini di tempat kejadian.”
Jongwoon : (melihat benda di tangan Ryeowook) “aku mengenali benda ini. Kalung ini milik kim jo seon.”
Ryeowook :”apa kau tak salah lihat?”
Jongwoon:”tidak. Ini benar2 milik jo seon.”
Ryeowook:”baiklah. Aku akan membantumu memecahkan masalah ini kawan. Bersabarlah. Oiya, apa Nana sudah tahu semua ini?”
Jongwoon :”belum.aku takut dia akan shock.”
Ryeowook :”lebih baik kau mengatakan sejujurnya kepada istrimu sebelum semua terlambat.”
==SKIP==

@rumahmu
#setelah diantar pulang oleh orang dijalan tadi, kamu pun hanya duduk diruang tamu menunggu Jongwoon kembali. Perasaanmu mengatakan bahwa telah terjadi sesuatu pada anakmu.

Nana :”oppa sudah pulang? Bagaimana dengan haneul?”
Jongwoon :”Nana, aku sudah menemukan haneul..tapi...”
Nana :”tapi apa oppa?”
Jongwoon :”tapi, sekarang haneul berada di rumah sakit. Sebaiknya kau kesana bersamaku sekarang.”
==SKIP==

@rumah sakit
Nana :”haneulll.......kenapa ini semua terjadi kepadamu nak? Lihatlah tubuh kecilmu yang tidak berdosa ini kini sudah tak bernyawa...ini semua salah eommamu ini nak.. maafkan eomma....”(menangis sejadi2nya)
Jongwoon :”sudahlah Nana. Semua ini sudah terjadi dan aku sudah menduga siapa yang melakukan ini.”
Nana :”oppa..maafkan aku....ini semua salahku..aku akan menerima jika oppa ingin menghukumku.”
Jongwoon :”nana!diamlah! yang sudah terjadi biarlah terjadi. Kau tak mungkin menghidupkan haneul kembali dengan air matamu.”(membentak nana)
Nana :”oppa..”
Jongwoon :”aisshh.. maaf aku membentakmu. Kau bersabarlah chagi.. setelah acara pemakaman selesai aku akan menemukan pelakunya.”
==SKIP==

@makam
#saat keluargamu dirundung duka, tampak dari kejauhan seseorang mengintip acara pemakaman anakmu. Dia adalah jo seon, si pelaku pembunuhan.
Jo seon :”hahaha..setelah anakmu, tunggulah giliranmu kim jongwoon. Aku akan merebut Nana darimu.”(berbisik kepada diri sendiri)

Nana : (didepan makam haneul) “nak..jaga dirimu baik2 disana. Suatu saat eomma dan appa akan menyusulmu disana.”
Jongwoon :”haneul..appa akan membalas semua ini. Tenanglah disana nak.”
Nana :”oppa.memang siapa yang melakukan semua ini?”
jongwoon :”kim jo seon.”
Nana :”apa? Orang itu benar2 seorang psikopat.”
Jongwoon :”tenang Nana..Ryeowook akan membantu kita memecahkan semua ini.”
Ryeowook :”benar Nana. Kau tenanglah. Aku akan membantu kalian.”
Nana :”terimakasih Ryeo oppa.”

(2 MINGGU KEMUDIAN)
@rumahmu

Ryeowook :”begini jongwoon, seperti yang kau bilang aku dan timku telah menyelidiki keberadaan jo seon. Sepertinya dia benar2 sangat menginginkan Nana.”
Jongwoon :”apa?”
Nana :”sabar oppa. Kau jangan emosi.”
Jongwoon :”bagaimana tidak emosi? Istriku di incar oleh sepupuku sendiri. Bagaimana ini bisa terjadi eoh?”
Ryeowook:”tenanglah dulu. Karena kami kehilangan jejak jo seon, kami harus melakukan pencarian. Untuk sementara jangan biarkan Nana keluar rumah sendirian.”
Jongwoon & Nana :”apa? Kehilangan jejak?omona....bagaimana ini?”
Ryeowook :”kami akan berusaha keras.”

(1 BULAN KEMUDIAN)
#jongwoon yang baru pulang kerja kaget karena pintu rumah tidak terkunci. Isi rumah sangat berantakan. Nana juga menghilang tak tahu ada dimana. Jongwoon mencoba menghubungi ryeowook namun yang menjawab telponnya adalah jo seon.

Jongwoon :”ryeo, nana menghilang. Sekarang kau ada dimana?”
Jo seon :”jadi kau sudah tahu kalau istrimu menghilang?hahaha..”
jongwoon :”ha? Kau bukan ryeowook! Kau jo seon eoh?!”
Jo seon :”tepat sekali! Temanmu ryeowook dan timnya itu kini telah menyusul anakmu.hahaha!”
jongwoon :”apa maksudmu? Dimana Nana?!”
jo seon :”kau mencari Nana? Dia ada bersamaku. Sekarang dia telah menjadi milikku.”
Jongwoon :”hei!kau bicara apa? Sekarang kau dimana? Kembalikan istriku!”
Jo seon :”tidak bisa..sekali jadi milikku ya tetap milikku. Mengerti? Atau kau akan kubuat menyusul sahabatmu ini?” (red:ryeowook)
Jongwoon :”aku akan merebut Nana kembali!”
Jo seon :”coba saja kalau kau bisa!hahaha..”

@rumah joseon
Jongwoon :”hei keluarlah bajingan!!”
Jo seon:” kau benar2 datang?”(berteriak dari lantai dua sambil menggandeng Nana yang ketakutan)
Jongwoon :”nana. Bertahanlah chagi..aku akan menyelamatkanmu.”
Nana :”oppa..jangan kesini! Jo seon akan menjebakmu.”
Je seon:”diam kau!”(membentak Nana)
Jongwoon :”hei beraninya kau membentak istriku!”(lari ke lantai 2)
Nana :”oppa..selamatkan dirimuuuu....”(teriak)
Jo seon :”oh..tampaknya kau mau bermain2 denganku? Lihatlah ini!”(mendorong Nana dari lantai 2)
Jongwoon:” apa yang kau lakukan!!? Nanaaa...”
Nana :”aaaa~~oppaa~~”(jatuh dari lantai 2)
Jo seon :”hahaha~”(hanya tertawa karena dia tak sadar apa yang telah dilakukannya, dia sedang mabuk)
Jongwoon :”nana.. kau tidak apa2?”(memeluk nana yang sudah tergeletak di lantai 1 dengan banyak darah dikepalanya)
Nana :”maafkan aku oppa..aku tidak bisa bersamamu lebih lama lagi..”
Jongwoon : (menangis) “nana, kau ini berkata apa eoh?”
Nana :”makamkan aku di samping haneul oppa..ku mohon.”(memejamkan mata untuk selamanya)
Jongwoon :”nanaaaaa....chagiyaaa bangunlah... ku mohon bangunlah...”(menangis dan mengecup bibirmu yang sudah dingin itu)

#bersamaan dengan itu tiba2 jo seon terjatuh dan menghembuskan napas terakhirnya karena over dosis alkohol.brukkkk!!!

Jongwoon:”aaaa.....semua ini karena ulahmu jo seon sialan!”(memukuli tubuh jo seon yang sudah tak bergerak sama sekali)
==SKIP==

@pemakaman
#suasana makam sudah sepi sejak satu jam yang lalu. Jongwoon masih saja menunggui makammu dan anakmu yang bersebelahan seperti permintaan terakhirmu. Di tengah kesedihanmu, tiba2 ada seorang nenek menghampirimu dan memberikan selembar surat kepadamu.

Jongwoon : Nana, Haneul..appa merindukan kalian. Mengapa kalian pergi secepat ini?”(menangisi makam)
Nenek :”anak muda..ini titipan terakhir dari istrimu sebelum dia meninggal.”
Jongwoon :”nenek ini siapa?”
Nenek :”aku adalah nenek yang biasa membersihkan rumah jo seon. Kemarin saat istrimu disekap, akulah yang merawatnya. Maaf nenek tidak bisa berbuat apa2 ketika itu.”
Jongwoon :“oh..jadi nenek yang merawat nana. Tidak apa2 nek. Justru aku yang harus berterimakasih karena nenek menyampaikan surat ini.”
Nenek :”ya sudah nak. Kalau begitu nenek pergi dulu. Kamu bersabarlah.”
Jongwoon :”baik nek.terimakasih.”(membaca suratmu)

Jongwoon oppa, ini Nana. Maaf aku baru bisa mengabarimu lewat surat ini. Aku baik2 saja meskipun saat ini aku sedang disekap dirumah jo seon. Neneklah yang merawatku. Oppa tahu besok hari apa? Hari ulang tahunmu oppa^^ aku takut jika ini adalah ucapan terakhirku padamu. Oppa, semoga kita bisa mendapatkan putri cantik seperti Haneul. Aku akan kembali oppa. Saranghae..saenghil chukkae J

                                                                                                Jung Nana

Jongwoon :”Nana, bahkan dalam keadaan seperti kemarin kau masih mengingat hari ulang tahunku.”(menangis) “maafkan oppa karena tidak bisa menjagamu dan Haneul dengan baik. Semoga kalian bahagia disana.”

#akhirnya Jongwoon hidup sendiri di rumah sederhana kalian. Meskipun banyak teman2nya yang peduli tapi jongwoon tetap dian dan selalu diam. Dia hanya berbicara ketika menjenguk makammu. Dia sangat terpukul atas kejadian ini. Bahkan ketika bekerja pun dia selalu diam dan hanya berbicara ketika dibutuhkan. Dia memutuskan untuk hidup sendiri sampai maut mengantarkannya menemuimu dan Haneul.

(SETAHUN BERLALU)

@makam
Jongwoon :”Nana...Haneul...appa datang lagi.”(tersenyum) “lihatlah apa yang appa bawa..bunga kesukaan istriku dan boneka untuk anakku tersayang. Kuharap kalian suka. Oiya bagaimana keadaan kalian? Apa kalian baik2 saja? Appa disini sangat merindukan kalian. Kalian baik2 ya disana. I love you.”(sedikit demi sedikit air mata menetes di pipi jongwoon).

=====END=====

Selasa, 23 April 2013

My Experience~~ TRIP TO DEWATA ISLAND^^


Trip To Dewata Island

Dua kata buat study tour, SERU! CAPEK! Alasannya ada dalam cerita gue yang satu ini.
Beberapa bulan yang lalu, tepatnya hari Senin tanggal 4 Februari 2013 jam 03.38 gue nyampe dirumah dengan selamat. Pulang dari Bali pagi-pagi buta gitu emang dingin banget. Bayangin deh, subuh-subuh gue sama temen gue turun dari bus di depan pasar sambil nungguin jemputan dari ayah. Sumpah dingin. Tapi semua itu sebanding lah sama pengalaman yang gue dapet dari study tour ke Bali. Iya..ke Bali.
Pengalaman pertama gue naik kapal laut menyebrang antar pulau. Gak seserem yang gue bayangin, malahan seru banget. Awalnya, tanggal 1 Februari 2013 sekitar jam 12.00 yang penuh dengan grimis rintik-rintik gue dianterin ayah kesekolah dengan barang-barang gue yang nauzubilah banyaknya. Satu backpack gede ditambah sama satu tas selempang yang lumayan berat. Alhamdulillah gue nyampe disekolah dengan selamat. Pas pertama nyampe di depan gue kaget bener, wow ternyata udah rame. Busnya pun tadi gue lihat udah ada di depan gang. Ye... gue masuk ke sekolah dengan santainya dan ga peduli sama hujan. Nyampe deh di depan kantor Tata Usaha. Disitu gue udah disambut sama beberapa teman sekelas gue yang pastinya anak-anak El-Barca alias XI Bahasa. Alhasil suasana yang awalnya tenang tenang aja berubah jadi rame. Teriakan teman-teman gue whoaaaaaaa!!! Gila! Gue berasa bintang gitu. Gue lihat barang-barang bawaan teman-teman gue. Eh ternyata ga kalah banyaknya sama punya gue.
Hohoho.. sejam berdiri di depan kantor TU lumayan juga loh, kaki berasa panjang sebelah. Jam 13.00 rombongan sekolah gue pun turun ke gang depan nyamperin bus yang udah diparkir di sana. Jalan kaki doang. Mana grimisnya makin deres aja. Tapi karena keberuntungan lagi berpihak ke gue akhirnya gue dan beberapa teman yang masih sampe di depan sekolah dapet tawaran dari pak sopir angkot depan. Yes! Gue ga jadi jalan, ga jadi keujanan, ga jadi capek deh. Naik angkot gratisan sampe depan. Nyampe di depan gue langsung nyari-nyari bus nomor 1 dan masuk ke dalam bus itu. Masih sepi rek. Asik..bebas milih kursi.
Di bus 1 gue duduk bareng rombongan kelas XI Bahasa (kelas gue sendiri yang Cuma dihuni oleh 14 siswa keren) dan kelas Ipa Ips. Gue sebangku sama Nindar(Acil yang suka ngaku-ngaku pacarnya Niall 1D) Dan Dinar(si Mucull yang suka disebut-sebut sebagai nyonya Kwon). Bangku depan gue di isi sama Fitri(salah satu teman gue yang wow), Vika(teman gue juga yang wownya melebihi Fitri) dan Sayidatul(teman gue yang biasa di panggil, Mbak Iss). Bangku belakang gue di isi sama sepasang gadis muslimah yang ga kalah seru dari teman-teman lain, mereka adalah Kiki dan Marita. Samping kanan bangku gue di isi sama sepasang gadis yang beda banget, Retno/Rere yang kalem duduk bareng Nita yang rame dan kalo kata arek el barca ‘mbanyol’.
Emm..ada yang kurang nih. Saripah! Yup Saripah alias Riva duduk bareng Ifana yang suka banget sama Abang Enda. Trus satu-satunya cowok di kelas gue yaitu Lutvian ga tau tuh duduk di bus berapa. Yang terakhir Lila, dia satu bis sih sama gue tapi dia duduknya bareng sama temannya di bangku belakang. Oke, denah tempat duduk udah gue jelasin.
Beberapa menit kemudian bus berangkat menuju Bali, ups, Banyuwangi ding (tepatnya ke pelabuhan Ketapang dulu). Perjalanannya asik deh, ga ngebosenin. Apalagi bareng anak-anak El-Barca. Pasti bisa ngebayangin kan gimana hebohnya keadaan bus saat itu? Padahal gue juga se-bus sama beberapa guru dan ketua pelaksana study tournya (pak.Agus). oiya, sebelum berangkat gue dan teman-teman sekelas dapet sangu jajan loh dari wali kelas kita, Ibu Fitrotun pastinya. Seneng deh.
Dalam perjalanan itu gue dan teman-teman mulai menunjukan kegilaan,kegokilan,keramean,kembanyolan dan apapun itulah. Nyanyi bareng, makan bareng, bikin video Marita Show juga. Huh, rame banget lah pokoknya. Abis itu kita diem. Diem karena ga kuat sama AC bus yang membahana melawan dinginnya hujan di luar. Satu kata gue waktu itu, ‘dingin bro’. Dan masker keroro gue pun siap melindungi gue.
Di tengah perjalanan ga tau jam berapa gue lupa, rombongan berhenti di rumah makan. Disana kita makan trus sholat Maghrib deh. Adem banget rasanya. Udah gitu foto-foto dulu trus berangkat lagi. Lanjut! Menuju Ketapang.
Sekitar jam 01.00 pagi gue dan yang lain turun dari bus dan jalan kaki deh masuk ke pelabuhan. Dingin? Ya iya lah. Disana baunya laut banget. Kita naik ke atas bareng-bareng. Disaat teman-teman gue ngobrol-ngobrol, gue malah diem sembunyi di balik masker kodok yang menurut gue agak nyesekin. Nyampe di depan jembatan menuju ke dalam kapal. Gue agak pusing, serem ih jembatannya ada yang bolong dikit. Udah gitu bawah gue laut semua lagi. Hoa, gue lewatin aja tuh jembatan sambil bebacaan.
Nyampe deh di dalam kapal yang gede itu. Lumayan rame sih, tapi tetep di dominasi sama siswa siswi SMANETA. Disana gue dan teman-teman pada bingung mau tetep dibawah apa naik ke kapal atas. Akhirnya dengan tanpa keputusan yang pasti gue dan teman-teman naik ke kapal atas. Disana gue bisa ngeliat laut yang luas banget dan ngerasain angin laut yang wus wus wus. Bosen? Iya. Gue pasang headset di telinga gue trus mulai deh dengerin lagu kesukaan gue, lagu oppadeul super junior. Trus liat-liat pemandangan lampu-lampu dari laut. Bosennya ilang. Asik. Muka gue yang mungkin udah ga nampak karena ngantuk udah aman ditutupin sama si kodok(masker keroro).
Perjalanannya Cuma satu jam. Puas nikmatin pemandangan laut diantara dua pulau Jawa-Bali gue dan rombongan turun dari kapal dengan perasaan yang sama kayak pas naik tadi. Dalam hati gue ‘ Ya Allah, ini udah di Bali nih? Ga kerasa ya? Alhamdulillah’. Gue udah ga diatas kapal nih, udah di dalam bus lagi. Ngantuk rek. Tapi laper juga sih. Bobok deh guenya. Ga lama kemudian gue bangun dan ternyata kita berhenti di Tanah Lot. Yayyy!! Tanah Lot! Masih subuh. Gue cepet-cepet nyari kamar mandi umum trus mandi deh. Berharap bisa ngeliat sunrise di pantainya eh gajadi. Sangking ramenya antrian di kamar mandi dan sangking lemotnya gue mandi akhirnya gue telat dateng ke pantai Tanah Lot. Sedih? Dikit. Sedih yang banyak itu pas gue ketinggalan sholat Subuh. Eman. Bayangin deh, gue sama mucul ketinggalan rombongan trus nyoba nyusulin mereka ke pantai. Eh ga taunya jalan yang kita lewati salah, kita nyasar mak. Tapi semua itu bisa teratasi dengan adanya kiki yang di telpon sama si mucul. Kita, gue dan mucul akhirnya bisa nemuin jalan yang bener. “Lewat pasar trus lurus aja dek”, kata bapak-bapak yang kita tanyain. Gue sama mucul jalan lurus sambil ngap-ngapan dan kayak orang bingung gitu. Lega. Gue ketemu Lila sama temannya lagi ada di salah satu kios di pasar itu. Dia lagi beli sendal. Alhamdulillah ternyata di belakang gue juga masih ada dua bu guru dari SMANETA.
Nyampe di pantai Tanah Lot gue ga sempat ikut narsis bareng teman-teman dan guru-guru. Dapet foto sih, tapi Cuma dikit. Itupun di salah satu fotonya keliatan sepatu gue yang jebol depannya dimakan air laut. Hihhii gapapa lah, ntar bisa di edit. Ga sampe sejam di Tanah Lot, rombongan pun bubar kembali ke bus. Tapi belanja dulu kali ya? Mumpung pasarnya masih belum begitu rame. Yes! Gue dapet selembar kaos barong titipan adek dan pastinya sepasang sendal jepit warna pink pengganti sepatu gue yang sekarat tadi. Disana gue ngeliat ada bapak-bapak lagi duduk bersila di pinggir jalan sambil mainin alat musik semacam seruling. Beliau mainin sebuah musik khas Bali yang enak banget buat di dengerin. Mungkin orang itu pengamen, cause di depannya ada sebuah kotak yang banyak lembaran rupiahnya. Cus, kembali ke bus dengan hati ngos-ngosan.
Di bus kita disambut dengan kotak-kotak putih berisi bahan bakar buat lambung masing-masing. Makanan. Gue makan bareng teman-teman di samping bus sambil duduk manis di aspal jalan. Agak gimana gitu, tapi makan aja lah demi perut gue. Makan selesai langsung masuk bus dan ngelanjutin perjalanan.
Ada cewek asing di dalam bus. Tenang, dia bukan bule ataupun semacamnya. Mbak mbak itu adalah gaet (Tour Guide) kita. Cantik loh..ramah lagi. Dialah yang akan membimbing perjalanan kami selama di Pulau Dewata ini. Namanya Mbok Puspa (mbok dalam bahasa Bali berarti kakak perempuan). Sepanjang perjalanan hari pertama menuju Museum, pengetahuan gue bertambah. Banyak hal yang di ceritain sama Mbok Puspa. Mulai dari bahasa Bali, kalimat sapaan dalam bahasa Bali, sejarah sampe tempat-tempat yang kita lewati semuanya di jelasin. Tapi sedihnya, dari semua hal yang dijelasin itu yang gue inget Cuma bahasa Balinya doang, itupun Cuma mbok(kakak perempuan) dan jegeg meketeg keteg(cantik banget).hehehe.
Di Museum yang ada di sekitar lapangan Puputan itu gue mulai ngerasa aneh. Panas banget rek. Mateng nih mateng. Haa.. di sana gue langsung masuk dan naik ke atas menaranya. Ga semua cewek bisa naik loh. Kalo seorang cewek lagi berhalangan atau haid itu dilarang naik. Gue naik bareng Lila. Tangganya, buset dah panjang banget trus muter-muter gitu. Lumayan lah, olahraga bentar. Di atas, gue merasa bersyukur karena mata gue yang minus ini masih bisa ngeliat hasil karya indah ini. Sumpah keren banget. Mana banyak turis asing lagi, ada yang dari western, China, Jepang, Korea juga ada. Pas lewat di depan gue, wihh..putih bro, ngomongnya kayak orang kumur-kumur. Haha, emang dasarnya gue sama teman gue yang jail, pas orang Korea ngelewatin gue, gue iseng ngomong gini nih ‘annyeonghaseyo,arraseo arraseo, mwo?’ hahahh..untung tuh orang Korea kagak ngedenger. Belom lagi si Lila yang ngatain orang Jepang kayak ‘biting’(lidi) abis kurus banget badannya, ya elah..ada-ada aja ya gue sama Lila.
Masih di Museum, gue ngelanjutin muter-muter di bawah. Liat-liat lukisan dan patung yang bagus-bagus hasil karya asli orang Bali. gue ga ngelewatin momen penting buat foto-foto. Yayy! Banyak foto banyak kenangan. Sip, foto udah banyak, gue dan rombongan langsung turun dan keluar dari Museum. Suasana tetep dan makin panas. Pas masuk kedalam bus, woa.. panas banget. Tapi jadi adem ketika bus mulai jalan. ACnya nyala dong. Tapi ada sedikit perubahan formasi. Tour Guide kita alias Mbok Puspa harus digantiin sama Tour Guide lain yang gue lupa namanya. Pokoknya bapak-bapak gitu deh.
Setelah dari museum, kita lanjut ke GWK (Garuda Wisnu Kencana). Makan dulu dong pastinya. Nah, udah kenyang langsung lanjut deh. Suasananya dingin pegunungan gitu kayak di Batu, Malang. Nyampe disana kita sholat Dhuhur dulu. Abis gitu ambil tiket trus masuk ke GWK. Pertama kali masuk biasa aja. Tapi pas nyampe di tengah-tengah gue dan pengunjung lainnya di suguhi tarian Bali dan kesenian Barong khas Bali. Gue ngerasa serem tapi itu bagus dan akhirnya gue foto deh sama penari-penari yang ternyata adalah anak anak muda Bali yang melestarikan kebudayaannya. Kalian keren.  Trus nyampe di dalem gue makin terkesima sama patung yang gede banget. Ada dua patung disitu, patung Wisnu sama Garuda. Ada kolam ikan sama patung kuda juga.  Keren.
Pas lagi enak-enak nikmatin pemandangan sambil bernarsis ria tiba-tiba serombongan bule Asia lewat. Hahaha.. untungnya keisengan gue dan teman-teman pas ga lagi kumat. Di sini bulenya makin bervariasi. Mulai dari bule yang mirip Siwon SuJu sampe anak-anak bule yang lucu banget. Maunya sih tuh anak bule pengin gue bawa pulang buat oleh-oleh tapi apalah daya tangan tak mampu. Parahnya, pas mau keluar dari GWK gue sama teman-teman istirahat bentaran di bangku bawah pohon sambil minum es. Ga taunya ada bule asia lagi, kayaknya orang Korea. Mukanya itulho sumpah mirip sama leader super junior yang lagi wamil. Iya bang Leeteuk. Wohoo.. si abangnya duduk di sebelah gue sambil minum es juga>< dia sama temannya. Karena pada waktu itu gue dapet tugas dari guru Bhs.Inggris gue buat wawancara sama turis manca akhirnya gue siap-siap ngewawancarai tuh turis Korea. Berbagai macam kalimat udah gue susun di otak gue. Mulai dari annyeonghaseyo, bangapseumnida, tika imnida sampe saranghamnida.hahahh. tapi semua terasa sia-sia ketika gue denger si abang bule yang duduk di sebelah gue itu ngomong pake bahasa Indonesia dan itu fasih banget. Kalo kata anak 4l4y jadinya huftt-,-
Perjalanan hari pertama berlanjut ke Kute Beach. Asyikk!! Di situ gue bakal ngelancarin aksi wawancara sama turis asli. Perjalanannya lumayan jauh sih. Bosen? Iya. Apalagi pas nyampe di sana gue ga langsung ke pantainya, tapi parkir bus dulu di Krisna(toko oleh-oleh khas Bali). Abis itu ke Kutenya harus naik angkutan umum. Haduh..sopir angkutannya bener-bener bikin panas dingin. Ngebut bokk..berasa di sopirin pembalap yg jadi stuntman-stuntman gitu. Gue agak lebay ya? Maap.
Dengan perjuangan melawan cuaca panas dan sopir angkutan yang kayak orang dikejar sesaeng fans akhirnya gue dan rombongan SMANETA nyampe juga di Pantai Kute. Yayyy! Begitu sampe di depannya mata langsung adem ngeliat pasir putih yang beberapa kali disapu air laut yang bening. Diatasnya gue lihat awan biru yang keren banget. Bule-bule banyak yang bersliweran di sekitar pantai yang luas itu. Sungguh pemandangan siang menjelang sore hari yang menyejukkan mata. “ayo rek..nyeker ae”. Teriak gue. Di Kute gue bener-bener nikmatin alamnya. Udaranya seger, kaki gue dengan santainya jalan diatas pasir yang lembut. Sesekali air laut nyentuh kaki gue pas gue lagi narsis bareng teman-teman. Narsis sana narsis sini jeprat jepret sampe kita lupa sama misi utama WAWANCARA. Hoa..ini udah sore kali. Ayok ayok berburu bule. Dari jauh gue liat beberapa teman gue udah kelar ngewawancarain mbak-mbak bule sambil senyum dan foto foto cantik. Gue frustasi. Semakin sore, semakin lama gue jalan mondar mandir di Pasir Kute, semakin sulit nemuin bule nganggur. Ya Allah..tolonglah hambaMu ini. Semangat Tika! Bayangin elo lagi jalan menuju gunung emas yang bertumpuk-tumpuk sambil ngedengerin Bonamana! Oeyo!
Wih ada sepasang bule jalan mendekat. Buru-buru dah di stop sama teman-teman gue. “sorry sir, can you have a conversation with us? This is duty from my teacher.”
“oh, of course.”
Yes! Pertanyaan demi pertanyaan gue tanyain bareng 5 teman gue. Bulenya baik dan ramah. Mereka dari Aussie. Mungkin yang ada di pikiran bule itu gini kali “ waduh..gue sama istri gue di wawancarai sama segerombol anak Indonesia yang Bhs.Inggrisnya lumayan.” #abaikan
Selesai wawancara, sesi foto bersama pun dimulai. Gue foto bareng 2 bule itu dan pastinya teman-teman gue juga. Sip! Project selesai. Tapi karena kurang puas dengan hasil wawancara rame-rame. Gue mutusin buat wawancara ulang dan itu Cuma gue seorang. One to one sama si bule. Berburu lagi. Waktu makin menipis. Kute makin rame aja dan gue nemuin sasaran empuk buat di jadiin mangsa. Bulenya dari jauh keliatan biasa aja. Eh pas gue stop ternyata bulenya ganteng dan masih muda. Omegatt..dia mau diwawancarai sama gue. Namanya siapa ya? Gue lupa. Dia dari United States/Inggris. Sosok tinggi, ganteng keren berdiri di depaan gue. Huuh.. gue grogi. Ayo Tika jangan takut. Man Jadda Wajada. Gue mulai nanyain beberapa pertanyaan yang udah gue siapin di Nokia gue. Satu kejawab, dua kejawab, tiga kejawab dan ternyata mas bule itu datang ke Bali bareng girlfriendnya. Tiengggg Tika menciut. Pasti ceweknya si mas bule ini cuantikkk. Selama wawancara kita(gue dan si bule) banyak nyambungnya, orangnya asik dan ga berbelit-belit. Selesai wawancara gue pun foto bareng lagi sama bule ganteng. Dan say goodbye and thank you so much.
Waktu semakin sore. Ngadepno maghrib. Gue dan rombongan buru-buru balik ke depan dan segera balik ke angkutan. Rasanya berat buat ninggalin tempat ini. Dalam hati gue ngomong kalo suatu saat nanti gue bakal balik ke tempat ini lagi.
Balik ke angkutan trus menuju tempat parkir bus tadi di Krisna. Shopping time! Naluri konsumerisme gue meluap-luap. Ga pedulu muka sama kaki penuh pasir pantai gue langsung cuss masuk Krisna. Sampe di dalem langsung aja deh belanja-belanja cantik. Kain pantai dapet, celana pendek dapet, sendal monte dapet, tas buat emak dapet, aksesoris imut dapet, sampe gantungan kunci lucu buat adek-adek kecil di sekitar rumah gue lengkap. Bayar deh. Ga kerasa gue dan temen-temen ngabisin waktu berjam-jam di Krisna. Tapi puas banget.
Waktu udah nunjukin jam 17.00 WIB. Padahal gue kan lagi di Bali ya? WITA dong. Rombongan langsung berebut masuk ke bus. Nyaman deh di dalem bus. Adem. Bus yang gue dan rombongan tumpangi ini adalah bus Gunung Harta. Wajar lah kalo pelayanannya memuaskan. Gunung Harta mulai merayap menyusuri jalanan Kota Bali. Penginapan i’am coming~.
Sampe di penginapan malem-malem. Dingin udah ga kerasa lagi saking panasnya badan gue. Rasanya pengin langsung mandi trus bobok deh. Masuk penginapan auranya beda banget, aura kengantukan. Gue sekamar sama tiga teman gue. Cewek-cewek lah pastinya. Dinar, Marita, Kiki. Kamarnya lumayan nyaman sih, Cuma lantainya agak kotor. Ada 2 kasur disana. Ditambah satu meja sama TV kecil diatasnya dan satu meja rias yang ada kacanya. Kamar mandinya lumayan bersih. Tanpa banyak babibu gue dan 3 cewek lainnya buru-buru berebut giliran mandi. Abis itu mandi malem-malem sambil dengerin suara TV yang diputer sama arek-arek. Rasanya? Ga dingin sama sekali. Ini seger. Keluar kamar mandi gue berasa dapet nyawa lagi. Semangat lagi dan ga jadi ngantuk. Begitu juga temen-temen lainnya
Sebelum menjemput mimpi, mestinya gue harus makan malam di penginapan guru di depan trus sholat maghrib jama’ isya. Tapi karena penyakit males gue lagi kambuh, gue pun ninggalin itu semua. Gue malah belanja di depan penginapan. Kebetulan kamar gue ada di lantai 2 jadi gue bisa ngawasin apa aja yang ada di bawah. Belanja lagi bareng Kiki. Apa aja dah gue beli. Tapi pastinya bakal bermanfaat lah. Ga lupa gue beli minum ke warung terdekat bareng Kiki juga. Mengingat persediaan air minum menipis dan suasana yang kembali panas pasca mandi malem. Belanja malem kelar, gue dan Kiki balik ke kamar. Pas gue buka pintu kamar, gue kaget. Ewadalahh.. Marita n Dinar udah menjemput mimpi duluan. Kiki nyusulin mereka. Gue enggak. Karena malam itu adalah tanggal 1 Februari dan beberapa jam lagi udah tanggal 2 Februari, jadi gue nyempetin buka twitter buat ngucapin happy birthday buat cowok gue yang tinggal jauh di negara sebrang. CHO KYUHYUN (super junior). Oke, lupain tulisan gue yang menyebutkan kata ‘Cowok Gue’. Itu fitnah.
Pagi menyapa, buru –buru dah gue mandi. Ganti baju trus siap-siap buat keluar penginapan. Temen-temen lain udah siap juga. Mata gue rasanya agak berat. Gue kurang tidur. Yodah deh gapapa. Gue dan temen-temen mulai menuruni tangga penginapan dan keluarlah dari tempat itu. Satu hal dipikiran gue adalah ‘mak anakmu ini sedang lapar’. Makan! Akhirnya makan pagi juga. Kenyang bro. Selesai semua kegiatan pagi. Rombongan ber-bus hijau mulai berangkat lagi menuju surganya pecinta shopping, Joger. Agak males sih. Selain mata gue yang kurang mendukung, setau gue harga barang-barang di Joger itu mahal. Dompet menipis.
Akhirnya sampe juga di Joger. Kasiannya diri gue karena hape gue ketinggalan di tas yang gue titipin di penitipan depan. Jadi kagak bisa sms emak buat nanya berapa nomor sendalnya. Alhasil gue asal pilih ukuran sendal sambil ngira-ngira dikit trus gue bayar dah. Sendal kebeli dompet kekuras. Hem, semangat gue buat terus berwisata di pulau ini ga padam-padam. Pas ada pengumuman kalo kita mau ke Bedugul, tiba-tiba mata gue langsung melek. Bayangin deh, Bedugul! Danau yang keren itu. Tapi cuaca kayaknya ga mendukung deh. Mendungnya gelap banget bikin suasana makin dingin.
Perjalanan hari kedua berlanjut menuju Bedugul. Bener kata gue, sekarang udah mulai grimis mengiris. Dingin banget. Mana jalannya lumayan muter-muter. “wih, ngapain kamu duduk disitu?” ledek gue ke salah seorang teman pas gue liat di sepanjang jalan banyak monyet bergelantungan di pepohonan. Haha. Emang di sana banyak banget monyetnya. Sampe di Bedugul grimis makin menyapa. Untung senjata ampuh gue pas hujan udah siap di tangan. Payung. Oiya, di Bedugul inilah kita berpisah sama Tour Guide yang dari awal perjalanan udah bantuin kita mengenal Bali dan seisinya, tugas sang Tour Guide berakhir di sini. Gue dan beberapa teman pun langsung masuk ke area wisatanya dan disana gue kurang puas. Mendungnya langit bikin danau dan pure di tengah danaunya kurang jelas dilihat. Gue pun Cuma foto-foto di bawah grimis rintik-rintik. Di tengah ritual foto-foto, tiba-tiba hujan yang sebenarnya turun bak air di ember raksasa di tumpahin gitu aja ke bumi. So, gue dan banyak orang lainnya langsung masuk ke dalam toko oleh-oleh di Bedugul. Belanja lagi belanja lagi. Mau ga mau gue harus memulai perburuan ini lagi. Sisa uang di dompet kayaknya ga bakal nalangin, tapi Bismillah aja deh ya. Bismillahirrohmanirrohim..akhirnya gue dapet beberapa gelang dan kalung cantik buat adek gue yang harganya sangat terjangkau, Cuma dengan ngeluarin uang kurang dari Rp.10.000,- gue udah dapet 4 gelang dan 1 kalung. Alhamdulillah.
Perjalanan keluar dari Bedugul sangat berat pemirsah. Di tengah terpaan angin dan hujan, kami rombongan SMANETA berjuang menggenggam payung yang didalamnya terdapat 2 sampai 3 kepala. Tapi sumpah seru. Masuk ke bus basah-basahan trus AC bus masih nyala. Rasanya itu kayak masuk kulkas. Jaket sama kaos kaki udah di pake, masker kodok juga udah, minyak kayu putih udah diolesin dimana-mana. Tapi tetep aja nihil. Kita sebus kedinginan berjamaah. Sampai di tempat tujuan terakhir di Bali. Pantai Lovina. Jujur disini gue udah ga kuat nahan ngantuk dan dingin. Disaat banyak siswa dan guru yang turun dari bus buat ngeliat Lovina, gue dan beberapa teman tetep tinggal di bus. Nyesel? Enggak sama sekali. Tahu kenapa alasannya? Karena beberapa menit setelah rombongan keluar, hujan yang tadinya reda kembali turun lagi. Makin deres malah. Trus pas mereka balik ke bus buat siap-siap pulang, gue kan ngeliat foto-fotonya di Lovina eh ternyata pantainya sepi trus kotor. Pasirnya juga item. Jadi kesimpulannya gue ga masalah walaupun ga ikut masuk ke lingkungan pantai itu.
Okesip. Perjalanan di Bali selama 2 hari telah terlewati dengan lancar. Walaupun ada sedikit gangguan dari sang hujan tapi gue tetep puas kok. Setelah semua siswa dan guru masuk ke dalam bus hijaunya Gunung Harta, kita pun siap untuk meluncur ke GiliManuk. Nyebrangin laut lagi menuju ke Jawa. Kita akan segera pulang. Di dalam bus kita Cuma diam. Arek-arek El-Barca yang biasanya heboh jadi agak tenang. Sore hari yang mendung itu kita mengakhiri perjalanan study tour yang lumayan asyik ini.
Malem-malem (lagi) kita siapin diri buat naik kapal. Ngantuk semakin mengikat mata. Apalagi tadi sebelum ke pelabuhan ini kita sempet makan dulu. Makin jadi deh nih ngantuk. Tapi semua bisa gue tepis saat gue udah ada di atas kapal lantai paling atas. Udara malam yang semilir ngebuat gue ga mau ngelepasin masker kodok yang ijo ini. Nyaman banget. Di lantai atas kapal itu gue sama 2 orang teman gue ngeliatin pemandangan laut yang gelap. Cuma keliatan riak-riak air yang sesekali ngebawa sampah-sampah ga penting. Lampu-lampu dari kejauhan keliatan indah banget. Sama seperti perjalanan berangkat 2 hari yang lalu. Perjalanan kali rasanya cepet banget. Gue dan penumpang lainnya mendarat di Ketapang, Banyuwangi dengan selamat, Alhamdulillah. Seinget gue sih itu sekitar jam 01.00 malem.
Skip. Gue udah di dalem bus. Di sini arek-arek El-Barca memulai aksi kocak lagi. Padahal waktu menunjukan dini hari. Menjelang subuh man! Kagak tau diri banget yak gue dan teman-teman. Hehehe. Dimana penumpang se-bus yg lain sedang tidur dan menghabiskan masa telernya, kami anak XI-Bahasa malah makin asyik nyanyi’in lagu dari D’dagelz(grup suara kelas yang konyol). Trus lanjut ngomongin buat bikin album D’dagelz sampe mau ngebikin cover albumnya dari foto belundus si Fitri(penggagas awal grup D’dagelz). Ternyata perjalanannya lumayan lama. Kami pun tidur dan suasanya sepi lagi deh.
Dua jam berlalu. Bus udah nyampe di Malang. Beberapa penumpang mulai turun di gang rumah masing-masing. Gue juga turun dong bareng temen gue Dinar a.k.a Mucul. Tapi bedanya gue ga turun di depan gang. Tapi di depan pasar. Dan cerita ini berlanjut sampe gue dan Dinar dijemput ayah masing-masing.
Nah, begitulah pengalaman saya waktu pertama kali ke Bali. Ini semua bener-bener cerita nyata 100% saya alamin sendiri. Emang agak alay dan memalukan sih. Tapi itu seru. Maaf ya kalau dalam cerita ini banyak kata-kata atau apapun yang kurang berkenan di hati pemirsah sekalian. Maklum saya bukan penulis yang baik banyak typo yang bertebaran dimana-mana, maklum lah saya bukan pengetik yang baik. Semua masih dalam proses belajar. Maaf karena saya bercerita dalam bahasa informal karena dengan begitu saya lebih bisa menggambarkan kejadian nyata yang saya alami. Dalam cerita ini pun saya sebagai pelajar juga masih membutuhkan banyak bimbingan. Setuju kan? Sip setuju. So, sekian cerita pengalaman saya. Kritik dan saran akan saya terima dengan ikhlas. Terima kasih. Wassalam. Annyeonghaseyoooo~~ ^________^